Cerita Dewasa Ku Setubuhi Ibu dari Muridku

Cerita Dewasa Ku Setubuhi Ibu dari Muridku

Cerita Dewasa Ku Setubuhi Ibu dari Muridku – Kurang dari 5 bulan aku kuliah di Malang, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les private pelajaran matematika untuk adik mereka yang masih duduk di bangku sekolah. Keberuntungan selalu datang kepadaku, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja namanya Shalsa untuk memberikan les private untuk adiknya yang masih duduk di kelas 2 SMP swasta.

Keluarga Shalsa adalah keluarga yang sangat harmonis, papanya bekerja sebagai kepala kantor perwakilan salah satu departemen, papanya berumur kurang lebih 46 tahun, sementara Ibunya biasa aku panggil Tante Windy, Ia adalah ibu rumah tangga yang sangat memperhatikan keluarganya. Kudengar kabarnya Tante Windy adalah mantan ratu kecantikan di kota kelahirannya. Adik Shalsa bernama Noni, Ia anak yang sangat manja pada orangtuanya, karena Tante Windy selalu membiasakan memenuhi segala permintaannya.

Dalam satu minggu, aku harus memberikan pelajaran tambahan 3 kali buat Noni, walaypun sudah aku tawarkan bahwa waktu pertemuan dapat dikurangi, karena Noni cukup cerdas tapi hanya sedikit malas belajar. Tetapi tante Windy malah menyarankan untuk memberikan pelajaran lebih dari yang sudah disepakati dari awalnya.

Setiap aku selesai mengajar, tante Windy selalu menunggu ku untuk membicarakan perkembangan anaknya, terkadang kulihat matanya menyelidik bentuk badan aku yang agak bidang menurutnya. Melewati 15 hari mengajar Noni, hubungan aku dengan tante Windy semakin akrab.

Suatu ketika, kira-kira sudah dua bulan mengajar Noni, aku datang seperti biasanya jam 4 sore. Aku mendatangi rumah Noni sepi tidak seperti biasanya, hanya tukang kebun yang ada. Karena sudah menjadi kewajiban, aku berinisiatif menunggu Noni, Kurang lebih 30 menit aku menunggu. tante Windy datang dengan wajah ceriah sambil mengatakan bahwa Noni sedang menghadiri pesta ulang tahun temannya, sehingga hari itu aku tidak perlu mengajar. Tetapi tante Windy tetap minta aku untuk menunggu, karena ada sesuatu yang harus dibicarakan.

Ketika tante Windy memanggil untuk masuk kedalam rumahnya, aku masuk dan kaget karena aku melihat tante Windy memakai baju yang sangat seksi. Aku lihat tubuhnya yang ideal , tinggi nya sekitar 168 cm dan berat sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira-kira 36D.

Pertama aku tidak curiga sama sekali, pembicaraanya hanya berkisar masalah perkembangan pendidikan Noni. Tetapi lama-kelamaan tante Windy mulai bercerita tentang kesepiannya diatas ranjang. Terus terang aku mulai bingung untuk mengimbangi pembicaraan ini, aku hanya terdiam sambil berhayal.

“Ron, kamu gak ngerti sama sekali yah..?” tanya tante Windy.

“Agh.. tante bisa aja, emang biar ngerti harus gimana?” jawabku.

“Yah.. lebih dewasa lagi dong” katanya.

Lalu tiba-tiba tangan tante Windy memegang tanganku,

“Ron.. mau kan bantuin tante?” tanya tante Windy dengan nada manja.

“Emang bantu apa Tan?” jawabku heran

“Tolong bantu puasin tante, tante butuh belaian kamu nih..!” jawab dari tante Windy.

Aku kaget ketika mendengar kata-kata itu dari mulut tante Windy. Aku benar-benar tidak membayangkan kalau ibu Shalsa atau ibu dari muridku yang meminta seperti itu. Memang tidak pernah ada keinginan untuk bercinta dengan tante Windy, karena selama ini aku menanggap dia sebagai seorang Ibu yang baik dan bertanggung jawab.

“Wah.. harus gimana cara memuaskan nya tan?” tanya aku sambil bercanda.

“Yah.. kamu pikir sendirilah, kan kamu sudah dewasa..?” jawabnya.

Akhirnya aku terbawa nafsu dan mulai memberanikan diri untuk memeluknya dan kami berciuman diruang keluarga. Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis dan tanganku mulai meremas-remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Windy juga tidak mau kalah, ia meremas penisku dengan keras.

Tante Windy menarik aku kekamar tidurnya. Sesampainya dikamar tidurnya, ia langsung melucuti semua bajuku, pertama ia melepas kemejaku sambil menciumi dadaku, Bukan main nafsunya si tante, pikirku dan akhirnya sampailah pada bagian celana. Betapa nafsunya ia ingin melepaskan celanaku dan akhirnya dia dapat melihat penisku yang sudah tegak dari tadi.

“Waduh Ron.. gede yahh punya kamu..” kata si tante sambil bercanda.

“Masa iya sih tan? Perasaan biasa-biasa aja deh..!” jawabku.

Posisi ku berdiri dan tante Windy yang jongkok didepanku, Ia langsung menurunkan celana dalamku dan dengan cepat ia memasukkan batang penisku ke dalam mulutnya. Agh nikmat sekali rasanya karena baru pertama kali aku merasakan oral seks. Setelah dia puas melakukan oral seks, aku mulai memberanikan diri untuk bereaksi.

Sekarang gantian aku yang ingin memuaskan tante. Aku buka bajunya dan kemudian ku lepaskan celana panjangnya. ketika ku melihat Tante Windy yang telanjang libido seks ku menjadi semakin besar. Aku langsung menciumi payudaranya sambil meremas-remasnya, sementara itu tante Windy terlihat senangnya bukan main. Lalu aku membuka bh hitamnya, dan mulai aku menggigit putingnya yang sudah mengeras.

“Oghh.. aku merindukan suasana seperti ini Ron..! desahnya

“Tante, aku belum pernah begini loh, tolong ajarin aku yah..?” kataku.

Karena aku sudah bernafsuk, akhirnya aku mendorong tante jatuh ke kasurnya dan kemudian aku membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas klitorisnya yang sudah memerah dan liang vaginanya sudah basah sekali diantara bulu-bulunya halusnya. Lalu aku mulai menjilati kemaluan si tante dengan pelan.

“Ogh.. Ron kamu hebat yah membuat tante terangsang..” dengan suara mendesah.

Tidak terasa, tahu-tahu rambutku dijambaknya dan tiba-tiba tubuh tante mengejang dan aku merasakan ada cairan yang membanjiri vaginanya.. ternyata dia orgasme!

Setelah ia orgasme aku memintanya untuk merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertama kalinya aku rasakan, dan nikmatnya benar-benar luar biasa. Tante menjilati vaginaku yang sudah mulai basah begitupun aku yang sedang menjilat vaginanya. Setelah kami puas melalukan oral seks, akhirnya tante Windy sekarang memintaku untuk memasukkan batang penisku kedalam liang vaginanya.

“Ron.. Ayo dong, sekarang masukin yah, Tante sudah tidak tahan nih..!” minta si Tante.

“wahh.. aku takut kalo tante hamil gimana??” tanya ku.

“Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu tenang aja yah..!” sambil berusaha menyakinkanku.

Benar nafsu sudah mempengaruhiku dan akhirnya aku nekad memasukkan batang penisku ke dalam lubang vaginanya.. Ogh nikmatnya.. setelah akhirnya masuk, aku melakukan gerakan maju mundur dengan pelan.

“Ahh.. dorong terus dong Ron..! pinta si Tante dengan suara mendesah.

Mendengar desahannya, aku menjadi semakin nafsu, mulai ku kencangkan gerakan maju mudur . Sementara itu tangan aku asyik meremas payudaranya, sampai tiba-tiba tubuh tante Windy mengejang kembali, dia orgasme untuk yang kedua kalinya.

Dan kemudian kami berganti posisi, aku dibawah dan dia diatas pahaku. Ternyata posisi ini memang tidak salah, benar-benar aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini aku dapat merasakan gerakanan naik turun pinggul si Tante, tangan aku tetap sibuk meremas payudaranya.

“Oh…ohh.. nikmat sekali enakkk” desah si Tante.

“Tante.. aku kayaknya sudah mau keluar nih!” kataku

“Sabar yah Ron.. tunggu sebentar lagi, Tante juga udah mau keluar nih” Jawab si Tante/

Karena aku sudah tidak tahan lagi, ku keluarkan lah cairan putih aku didalam liang vagina si Tante, begitu juga dengan si Tante/

“Arghhh…! ” teriak tante Windy.

Tante Windy kemudian mencakar pundakku, sementara aku memeluk badannya erat. Sungguh luar biasa rasanya, otot-otot vaginanya benar-benar meremas batang penisku.

Setelah itu kami kecapekan dan tertidur, tanpa disadari kami telah tidur selama 1 jam-an, aku akhirnya bangun. Aku memakai baju aku kembali dan menuju ke ruang keluarga. Ketika ku lihat tante Windy jalan kedapur sambil telanjang, nafsuku naik dan aku dekati dia langsung kupeluk tante Windy dari belakang dan mulai kuremas payudaranya dan pantatnya serta menciumi lehernya. Tante Windypun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Tante langsung menciumi langsung bibirku dan memeluk ku dengan erat.

“Ih.. kamu ternyata nafsuan yah haha?” katanya sambil tertawa.

“aghh.. Tante bisa aja deh..!” jawabku sambil menciumi bibirnya

Karena sudah terlalu nafsu, aku mengajaknya untuk kembali bercinta, dan si Tante setuju-setuju saja. Tanpa ada perintah dari Tante Windy, kali ini aku langsung membuka celana dan bajuku kembali, sehingga kami dalam keadaan telanjang bersama-sama. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka kami hanya melakukannya dengan gaya doggie style.

“Umm.. dorong lebih keras lagi dong Ron..!” desahnya

Semakin nafsu saja aku mendengar desahannya yang menurut ku sangat seksi. Maka semakin keras juga sodokanku kepada si Tante, sementara tanganku menjamah semua bagian tubuhnya yang membuatku tambah gairah.

“Ron.. mandi yok..!” pintanya

“Boleh deh Tanm berdua kan mandinya? tante mandiin aku yah..?” jawabku

Akhirnya kami berdua menuju kekamar mandi. Dikamar mandi aku duduk diatas closed dan kemudian aku menarik tante Windy untuk ku ciumi vaginanya yang sudah basah. Tante mulai terangsang

“Hmm.. nikmat sekali jilatanmu Ron.. aghhh…!” desahnya

“Ron.. kamu sering-sering kesini yah Ron..!” katanya dengan nafas memburu.

Setelah puas menjilatinya, aku angkat tante Windy agar duduk diatasku, dengan batang penisku kembali dibimbingnya masuk kedalam lubang vaginanya. Kali ini rasanya nikmat sekali. Goyangan si tante yang naik turun makin lama makin cepat hingga membuatku tidak tahan lagi untuk kembali mengeluarkan air mani ke vaginanya. Kemudian tante Windy menjilati penisku yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampai bersih, setelah itu kami mandi bersama.

Setelah selesai mandi aku pamit pulang karena aku baru tersadar kalau perbuatan aku sangat berbahaya bila diketahui suami tante Windy, tapi sampai sekarang kami masih sering bertemu dan melakukan hubungan gelap ini, tetapi tidak pernah lagi kami lakukan dirumah karena Tante Windy selalu mengajakku bercinta di hotel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *